Senin, 13 April 2020

ANTARA RASA DAN LOGIKA ( TRUE STORY )

LOGIKA VS PERASAAN] Dilema Dalam Mengambil Keputusan — Steemit
Hai agan agan dan sistah sistahku sekalian. Gw disini mau berbagi kisah nyata gw sendiri. Dan monmaap bila tulisan gw ini agak menjelimet karena kesulitan gw dalam mendeskripsikan keadaan waktu itu dan memvisualisasikan detail detail ceritanya. Tapi tenang, gw berusaha mengingat ngingat setiap detailnya.

Untuk nama orang gw ganti dengan nama samaran. Demi kenyamanan dan keamanan privacy yang bersangkutan. Dan untuk waktu dan tempat silahkan kalian visualisasiin sendiri gan 


KETIKA RASA DAN LOGIKA ITU ADA | Dang Feby Bengkulu



Part 1

Jam menunjukan pukul 12 siang. Situasi kosan sudah sepi karena kebanyakan penghuni kos adalah mahasiswa dan karyawan. Kebetulan gw masuk shift siang waktu itu. Gw masih dalam keadaan dimana gw bisa menikmati kesunyian di kosan.

Tanpa musik underground yang diputar munyo, tanpa gibahan cewek kuliahan yang suaranya seperti radio pecah dan masih banyak lagi kegaduhan lainnya.

Kadang rasa sunyi itu gw suka. Sunyi membuat pikiran lebih jernih. Membuat otak yang bebal menjadi lumer. Membuat pandangan yang kosong menjadi terarah.

Gw menatap langit langit kamar kosan dengan pikiran tertuju pada seorang wanita. Wanita yang gw antar pulang tadi malam. Namanya Tata.

Sekitar jam 10 malem sehabis gw pulang kerja gw melihat Tata dipinggir jalan dengan keadaan menangis. Entah apa yang jadi pertimbangan gw sehingga gw nyamperin Tata dengan maksud memberi bantuan atau semacamnya.

Singkat cerita setelah gw tanya2 soal kenapa Tata bisa nangis dipinggir jalan dan sendirian, akhirnya gw antar Tata pulang. Ditengah perjalanan kami tidak banyak mengobrol. Karena gw rasa ga ada hak gw untuk bertanya tanya lebih banyak. Dan melihat kondisi dia yang sedang down parah.

Tata, cewek berumur sekitar 20 tahun. Kulitnya putih, lumayan tinggi, rambut panjang terurai dan gaya berpakaian nya mengikuti tren.

Lamunan gw pun buyar ketika telepon selular gw berbunyi, pertanda ada yang telepon.
" Hallo Sal"

Al, tar berangkat kerja gw nebeng ya." Jawabnya

" tumben banget, biasanya lo bawa mobil atau gak motor"

" gw lagi males bawa mobil, terus motor lagi di service blm gw ambil"

oh, yaudah tar gw jemput deh. Jam 2 ya"

iya, thanks ya sebelumnya"

Sebenernya agak aneh juga gw, kok tumben banget Salma minta bareng. Tapi yaudah gak gw ambil pusing. Sambil menunggu waktu berangkat kerja, gw habisin beberapa batang rokok dan secangkir kopi yang tadi gw seduh.

Sumpah, nikmat mana yang kau dustakan.
Previous Post
Next Post

0 komentar: